Cuma pengen tampilin 7777 plus Photo gue Ha ha ha
Aku Ma Yanx Tut.. hehe he
salah satu angka Favorit gue..
Counter Blog Gue hari ini 7777
Bagi Pengunjung yang merasa ke 7777, harap hubungi kelurahan setempat, karena hadiah berupa doa, semoga lancar.. rezeqinya, ibadahnya semuanya, udah aku titipin...
he he he jst kdng
Ga yang ke 7777 doang, semua yang udah mampir... baek sahabat musuh ato apalah, terima kaseh banget...
Udah malem, cape.. mo tidur dolo...
semoga besuk2 bisa posting lagi...
OMAH KAPAL KOEDOES (Rumah Kapal - Kudus )
Dicorat coret HaZzRoCK di 17.23 Label: History, KUDUS, Sejarah, Tempoe Doeloe
Omah Kapal wong koedoes menyebutnya begitu, Omah Kapal yang dimagsud adalah Rumah Kapal di Kudus, tepatnya di Daerah Damaran Kudus. Merupakan salah satu bangunan yang unik, dan mempunyai nilai arsitektur yang tinggi.
Rumah berbentuk kapal ini dibangun di darat oleh seorang pengusaha rokok di Kudus yang terkenang pada perjalanan waktu naik haji dengan kapal laut. Namanya M. Nitisemito. Untuk mengenangnya, beliau membangun sebuah rumah berbentuk replika kapal yang persis dengan yang dia tumpangi sewaktu ke Mekka. Rumah dibangun dalam gaya arsitektur “modernisme” dengan sedikit pengaru dari gaya “Streamline moderne” yang sangat ngetrend pada tahun 1930an.
Bangunan berbentuk kapal ini, Gagah Berdiri, dan pernah jaya pada massanya, di tahun 1930an bangunan semacam ini, sudah hebat... menjadi daya tarik sendiri bagi masayarkat kudus dan sekitarnya, sayang bangunan ini tidak dilestarikan sampe sekarang...
Read More..
Perayaan Natal, sungguh wah dan gemerlap; dengan pohon-pohon cemara lengkap digantungkan hiasan-hiasan, kerlap-kerlip lampu, dan hadiah-hadiah dibawahnya. Malamnya, tepat pukul 24.00 dilakukan misa (kebaktian). Rumah-rumah pun dihias pohon cemara, juga toko dan plasa, gedung dan kantor. Acara-acara televisi marak oleh nuansa Natal . Instansi instansi juga secara resmi merayakannya. Begitu semaraknya perayaan tersebut, sampai-sampai, paling tidak, membawa tiga kesan: pertama, perayaan Natal yang jatuh padatanggal 25 Desember adalah sebuah ritus yang berlandaskan nilai
kebenaran. Kedua, perayaan Natal telah mencapai "maqam" gengsi -simbol status sosial. Sebuah simbol yang membanggakan bagi orang yang merayakannya atau bagi mereka yang turut "berpartisipasi". Sebaliknya mereka yang tidak "menyambut" perayaan Natal, terkesan tidak prestisius. Ketiga, seolah-olah mayoritas penduduk negeri ini adalah kaum Nasrani. Padahal secara statistik, jumlah
merekatak lebih dari 15 persen. Berbeda dengan realitas perayaannya yanggemerlap, sejarah Natal 25 Desember sendiri cukup buram. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak banyak kalangan - termasuk kaum Kristen sendiri- yang paham tentang sejarah perayaan Natal yang ditetapkan pada tanggal 25 Desember tersebut. Salah satu sebabnya adalah tidak adanya literatur yang membeberkan tentang Natal. Jikalau ada hanya memuat keterangan bahwa Natal adalah perayaan orang Nasrani yang jatuh pada tanggal 25 Desember sebagai peringatan hari kelahiran Yesus.
Langkanya literatur tentang Natal sebenarnya cukup menjadi alasan untuk bersikap kritis. Benarkah Yesus dilahirkan pada tanggal 25 Desember? Jika jawabannya adalah ya, apa dasar hukumnya? Jika tidak bagaimana sejarah penetapan 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus, yang akhirnya diperingati sebagai perayaan Natal?
Diatas cupikan sepenggal dari buku yang sangat bermafaat, tentang kejelasan bagaimana yang sesungguhnya, jika kita pintar mengamati... dan kita pun bisa berfikir..
kebenaran. Kedua, perayaan Natal telah mencapai "maqam" gengsi -simbol status sosial. Sebuah simbol yang membanggakan bagi orang yang merayakannya atau bagi mereka yang turut "berpartisipasi". Sebaliknya mereka yang tidak "menyambut" perayaan Natal, terkesan tidak prestisius. Ketiga, seolah-olah mayoritas penduduk negeri ini adalah kaum Nasrani. Padahal secara statistik, jumlah
merekatak lebih dari 15 persen. Berbeda dengan realitas perayaannya yanggemerlap, sejarah Natal 25 Desember sendiri cukup buram. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak banyak kalangan - termasuk kaum Kristen sendiri- yang paham tentang sejarah perayaan Natal yang ditetapkan pada tanggal 25 Desember tersebut. Salah satu sebabnya adalah tidak adanya literatur yang membeberkan tentang Natal. Jikalau ada hanya memuat keterangan bahwa Natal adalah perayaan orang Nasrani yang jatuh pada tanggal 25 Desember sebagai peringatan hari kelahiran Yesus.
Langkanya literatur tentang Natal sebenarnya cukup menjadi alasan untuk bersikap kritis. Benarkah Yesus dilahirkan pada tanggal 25 Desember? Jika jawabannya adalah ya, apa dasar hukumnya? Jika tidak bagaimana sejarah penetapan 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus, yang akhirnya diperingati sebagai perayaan Natal?
Diatas cupikan sepenggal dari buku yang sangat bermafaat, tentang kejelasan bagaimana yang sesungguhnya, jika kita pintar mengamati... dan kita pun bisa berfikir..
untuk lebih lengkapnya silahkan Dwonlod E-Book, nya di sini
http://1stthink1st.wordpress.com/download/
Read More..
Langganan:
Postingan (Atom)