Met datang ing dunia Maia "HaZzRoCK", "Barokah yang Baek harapan seorang Ayah. HaZzRoCK sebuah singkatan Manis dari sebuah Asma"

Risalah Tahun Baru Hijriyah

Tidak sedikit ummat Islam yang asing akan tahun (baru)-nya sendiri, bahkan sampai lupa. Wabil khusus di bumi Jawa (abangan), masih banyak yang salah kaprah tentang wulan sura yang diinterpretasikan sebagai “Wulan sing akeh blahine, bli kena kanggo dugawe atawa kajatan”.

Padahal Sura (dicomot dari kata Asy-Syura = hari ke-10 bulan Muharram, pen.) adalah bulan yang dimuliakan Allah swt. Sura adalah bulan keselamatan, bulan kebebasan dari cobaan, dan bulan yang harus disyukuri oleh ummat Islam dengan banyak amal ibadah sosial, seperti menyantuni/membantu fakir miskin, menyayangi anak yatim (piatu) --dalam bentuk konkret-- dengan memberi makanan, pakaian atau uang, dan bila perlu mengadopsi biaya pendidikannya.

Di bulan awal penanggalan Hijriyah ini ummat Islam hendaknya mengisinya dengan lebih khusuk beribadah, ber-taqorub kepada Allah swt. dengan bermunajat dan memperbanyak do’a, serta amalan shaleh lainnya. Itulah ajaran Rasulullah SAW. yang disampaikan kepada ummatnya.


Doa Akhir Tahun

Dapat dikatakan bahwa setiap ummat mempunyai tahunnya sendiri-sendiri, yang pada tiap putaran awal tahun dirayakan oleh pengikutnya dengan caranya yang berbeda-beda. Ada yang merayakannya dengan mempersembahkan aneka sajen, ada pula yang merayakannya dengan berpesta-pora hingga terlena, terbuai oleh bujuk rayu setan yang menggoda, agar manusia terjerumus masuk ke dalam neraka.

Dalam Islam pergantian tahun diperingati dengan memperbanyak dzikir, berdo’a kepada Allah swt. untuk keselamatan diri, anak-istri dan keluarga serta seluruh ummat Islam di seantero dunia.

Para Ulama As-Shalihin mengajarkan dengan bimbingan yang mendasar dan dengan penuh khusyu’ dan tawaddu’ serta tadharru’, dengan hati yang ikhlas; membina, membimbing serta mengajak agar seluruh ummat Islam jangan sampai meninggalkan sejarah perjuangan Rasulullah saw., apalagi sampai melupakannya.

Di setiap akhir tahun (malam tanggal 01 Muharrom) dianjurkan untuk berdo’a dengan bacaan sebagai berikut :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ . اَللَّهُمَّ مَاعَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِى وَدَعَوْتَنِى اِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأَتِى عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّى أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْلِى وَمَاعَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَّنِى عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَاذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ، أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلاَ تَقْطَعَ رَجَائِي مِنْكَ يَاكَرِيْمُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ ×3

Do’a tersebut dibaca sebanyak 3 kali, pada malam atau siang hari di akhir bulan dzul-hijjah. Umat Islam sangat dianjurkan sekali untuk mengamalkannaya, sehubungan dengan statemen setan yang yang berbunyi demikian :

Aduh, sungguh celaka aku! satu tahun ini aku susah payah menggoda anak Adam, mendadak dirusak dengan masa yang amat sebentar, sebab dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT. Hanya membaca do’a akhir tahun.”


Do’a Awal Tahun

Seperti halnya do'a akhir tahun, do’a awal tahun juga dibaca 3 kali --biasanya seusai shalat Maghrib-- pada tanggal 01 Muharram. Karena agung dan besarnya faidah yang terkandung, maka do'a inipun dianjurkan jangan sampai terlewatkan. Konon bila seorang Mu’min membaca do’a awal tahun ini, maka syaitan pun berucap :

Aman orang Mu’min yang baca do’a awal tahun, di dalam sisa umurnya di tahun ini, karena Allah swt. mewakilkan dua Malaikat untuk menjaga orang tersebut, agar tidak tergoda olehku.”

Berikut inilah bacaan do’anya :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ . اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَمِيْمُ الْمُعَوَّلُ. وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ الَيْنَا : نَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَاَوْلِيَائِهِ وَجُنُوْدِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلأَمَّارَةِ باِلسُّوْءِ وَاْلإِسْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى إِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. ×3



Fadhilah Hari As-Syura’

Pada hari As-Syura’ (tanggal 10 Muharrom) ummat Islam disunnahkan berpuasa As-Syura. Fadhilahnya, orang yang berpuasa pada hari itu, dosanya diampuni oleh Allah swt. dalam satu tahun silam.

Puasa As-Syura juga diamalkan oleh orang Yahudi. Untuk membedakannya Rasulullah saw. memerintahkan umatnya untuk juga berpuasa sunnah 1 hari sebelum atau sesudahnya (tanggal 09 dan 11 Muharrom.

Menurut pendapat para ulama, puasa As-Syura dibagi menjadi tiga tingkatan :

1. Berpuasa selama tiga hari, yaitu hari ke-9, ke-10 dan ke11;
2. Berpuasa dua hari, yaitu hari ke-9 dan hari ke10;
3. Berpuasa dua hari, yaitu hari ke-10 dan hari ke-11.

Menurut Nash Al-Imam as-Syafi’i RA. dalam kitab Al-Ummi dan kitab Al-Imlaa :

Sungguh disunnahkan puasa tiga hari, tanggal sembilan, sepuluh dan sebelas bulan Muharrom”.

Sabda Rasulullah SAW. :

صُوْمُوْا يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَخَالِفُوْا اليَهُوْد، وَصُوْ مُوْا قَبْلَهُ يَوْمًا وَبَعْدَهُ يَوْمًا .

Berpuasalah kamu sekalian dihari As-Syura, dan bedakanlah dengan puasanya orang Yahudi, dan berpuaslah sehari sebelumnya, dan sehari sesudahnya.”

Maksudnya, disunnahkan ummat Islam untuk berpuasa di hari ke-10, ke-10 dan ke-11 di bulan Muharrom.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلّم :
إِنَّ اللهَ إِفْتَرَضَ عَلَى بَنِى إِسْرَائِيْلَ صَوْمَ يَوْمٍ فِى السَّنَةِ وَهُوَ يَوْمُ عَاشُوْرَاءَ، وَهُوَ يَوْمُ الْعَاشِرُ مِنَ الْمُحَرَّمِ : فَصُوْمُوْهُ وَوَسِّعُوْا عَلَى عِيَالِكُمْ فِيْهِ فَإِنَّهُ مَنْ وَسَّعَ فِيْهِ عَلَى عِيَالِهِ وَأَهْلِهِ مِنْ مَالِهِ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرِ سَنَتِهِ. الحديث


Sabda Rasulullah SAW. : “Sesungguhnya Allah SWT. telah memfardlukan atas Bani Israil puasa sehari dalam setahun, yaitu puasa hari As-Syura, yaitu hari kesepuluh bulan Muharram; Maka berpuasalah kamu sekalian di hari As-Syura dan buatlah kegembiraan atas keluargamu di hari itu, karena sesungguhnya siapa yang membuat keluasan/kegembiraan di hari As-Syura atas keluarganya dan sanak familinya dari hartanya, Allah SWT. memberi keluasan rizqi padanya disisa umurnya.”


Sahabat Sufyan Ibnu ‘Uyainah RA. berujar : “Aku sudah membuktikan dengan mengamalkan/mempraktekan hadits Baginda Rasul tersebut selama enampuluh tahun, sungguh tepat tidak meleset sedikitpun.”

Pada hari tanggal 10 Muharrom (Sura) disunnahkan berpuasa, berdasarkan pada hadits :

عَنْ اَبِى قَتَادَةَ رضي الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلّم : صَوْمُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءِ يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً. رواه مسلم

Diriwayatkan oleh Ima Muslim dari sumbernya Shahabat Abi Qotadah, Rasulullah SAW. bersabda : “Berpuasalah di hari As-Syura (tanggal 10 Muharrom) karena ia dapat menghapuskan dosa satu tahun yang telah lalu” (HR. Muslim)

Imam Bukhori dan Imam Muslim meriwayatkan hadits yang bersumber dari Siti ‘Aisyah RA., sebagai berikut : “Hari As-Syura adalah hari yang dipuasakan oleh orang Quraisy di zaman Jahiliyah. Rasulullah saw. juga biasa mempuasakannya, dan tatkala datang di Madinah (hijrah ke Madinah), beliau berpuasa pada hari itu (hari As-Syura) dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa. Maka tatkala difardlukan puasa Ramadlan, sabda Baginda : “Siapa yang ingin berpuasa, ia berpuasalah, dan siapa yang tidak, ia berbuka (puasa As-Syura)”.

Dan sabda Baginda Rasulullah SAW. : "Berpuasalah kamu sekalian di hari As-Syura, karena hari itu, harinya Allah SWT. menerima taubatnya Nabi Adam AS., sampai jadi bersih. Dan harinya Allah SWT. mengangkat Nabi Idris AS. ke tempat yang luhur; Harinya Allah SWT. mendaratkan Nabi Nuh AS. dari perahu yang selama tujuh bulan terapung-apung di atas air banjir taufan; Harinya Allah SWT. menyelamatkan Nabi Ibrahim AS. dari api yang menggunung yang disiapkan raja Namrud; Harinya Allah SWT. menurunkan Kitab Taurat kepada Nabi Musa AS; Harinya Allah SWT. mengeluarkan Nabi Yusuf dari penjara karena difitnah berbuat nista dengan Ratu Zulaikha; Harinya Allah SWT. menyembuhkan sakit butanya Nabi Ya’qub yang sudah bertahun-tahun, jadi kembali sembuh bisa melihat; Harinya Allah SWT. menghilangkan bala/cobaan yang luar biasa kepada Nabi Ayub AS.; Harinya Allah SWT. mengerularkan Nabi Yunus AS. dari perut ikan hiu yang mendekam selama empat puluh hari; Hari tersibaknya/terbelah duanya laut, selamatlah Nabi Musa AS. dan Bani Israil, tenggelamlah Fir’aun dan tentaranya; Hari diampuninya dosa-dosanya Nabi Daud As.; Harinya Allah SWT. menganugerahkan kerajaan/keraton kepada Nabi Sulaiman AS.; Hari diampuninya dosa Baginda Nabi Muhammad SAW. dari dosa yang lalu dan dosa yang akan datang; Harinya Allah SWT. pertama kali menciptakan hari dunia dan hari pertama kali duturunkannya hujan dari langit; Hari pertama kali diturunkannya rahmat Allah SWT. pada bumi. Maka Barangsiapa berpuasa di hari As-Syura, seakan-akan dia berpuasa satu tahun penuh, seperti puasanya para Anbiya."

Barangsiapa menghidup-hidupi malam As-Syura dengan ibadah, seakan-akan dia beribadah seperti ibadahnya para Malaikat penghuni langit tujuh. Dan Barangsiapa shalat sunnah di hari As-Syura, 4 raka’at, di tiap-tiap raka’at sesudah baca surat Al-Fatihah, membaca surat Al-Ihlas 50 kali, maka dosanya diampuni oleh Allah SWT. 50 tahun.

Barangsiapa memberi minum seteguk air, maka diberi oleh Allah SWT. dia minuman di hari yang amat dahaga (hari qiamat) dengan minuman satu gelas yang jadi sebab hilangnya rasa dahaga selamanya, dan sepertinya dia tidak pernah maksiat kepada Allah SWT. walau sekejap mata.

Barangsiapa bersedekah di hari As-Syura dengan sedekah yang sungguh-sungguh (Ihlas), seakan-akan dia tidak pernah menolak pengemis sama sekali. Barangsiapa mandi bersih sekujur badan di hari As-Syura, maka dia tidak terkena penyakit sampai akhir tahun, kecuali sakit yang menyebabkan mati.

Barangsiapa mengusap (membelai dengan kasih sayang) kepalanya anak yatim, atau berbuat baik dan menyantuni anak yatim, di hari As-Syura, maka seakan-akan dia berbuat baik kepada semua anak yatim sedunia.

Barangsiapa membesuk/menengok orang sakit di hari As-Syura, maka dia seakan-akan membesuk orang sakit sedunia.

Hari As-Syura (Tanggal 10 Muharrom) adalah harinya Allah SWT. menciptakan Arsy, Lauhul Mahfudz, Qalam dan diciptakannya Malaikat Jibril, dan diangkat Nabi Isa As. ke alam ghaib ditempat yang tinggi.

Sabda Rasulullah SAW. : “Barangsiapa berpuasa di hari As-Syura, maka dia diberi pahalanya sepuluh ribu Malaikat, sepuluh ribu pahalanya orang yang ibadah hajji dan umroh dan sepuluh ribu pahalanya orang yang mati syahid.”

Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim yang bersumber dari Shahabat Ibnu Abbas RA. :

أَنَّ رسول الله صلى الله عليه وسلّم قَدِمَ الْمَدِيْنَةَ فَوَجَدَ الْيَهُوْدَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللهِ مَاهَذَا الْيَوْمَ الَّذِى تَصُوْمُوْنَهُ؟ فَقَالُوْا هَذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ أَنْجَى اللهُ فِيْهِ مُوْسَى وَقَوْمَهُ وَأَغْرَقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوْسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُوْمُهُ. فَقَالَ صلّى الله عليه وسلّم فَنَحْنُ أَحَقُّ بمُوْسَى وَأَوْلَى بِمُوْسَى مِنْكُمْ، فَصَامَهُ صلّى الله عليه وسلّم وَأَمَرَ أَصْحَابَهُ بِصِيَامِهِ. (رواه البخارى ومسلم عن ابن عبّاس رضي الله عنهما)

Sesungguhnya Rasulullah SAW. datang ke negara Madinah (waktu Hijrah ke Madinah), beliau menjumpai orang-orang Yahudi sedang berpuasa hari As-Syura, maka bertanyalah Baginda Rasul : “Hari apa ini, kenapa anda sekalian berpuasa?“ Orang-orang Yahudi menjawab : “Ini adalah hari yang agung, hari di mana Allah SWT. menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya dan hari di mana ditenggelamkannya Fir’aun dan kaumnya kedalam laut, maka Nabi Musa AS. di hari itu bersyukur kepada Allah SWT. maka kami semua pun berpuasa dihari As-Syura ini“. Kemudian Rasulullah SAW. bersabda : “Kami ummat Islam lebih berhak dan utama dengan Nabi Musa AS. daripada kalian ummat Yahudi”. Maka beliau berpuasa di hari As-Syura, dan beliau memerintahkan kepada para shahabat dengan berpuasa di hari As-Syura.



Do’a Hari As-Syura

Do’a hari As-Syura yaitu tanggal 10 bulan Syura / bulan Muharrom itu dibaca 7 kali.

Barangsiapa membaca do’a As-Syura di hari tanggal 10 Syura, maka dia tidak menemui ajalnya dalam tahun ini. Bila sudah sampai ajalnya maka dia tidak dapat taufiq mau membaca do’a As-Syura.

Caranya, sebelum membaca do’a As-Syura (termaktub di bawah ini), terlebih dahulu baca ini :

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ، نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ ×70

Harap diingat dan diperhatikan! bila mau dilagukan bersama jama’ah, jangan sampai merubah makhroj dan tajwidnya.

Lalu membaca do’a di bawah ini tujuh kali :

بسم الله الرّحمن الرّحيم

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى اُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
سُبْحَانَ اللهِ مِلأَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَى وَزِنَةَ الْعَرْشِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ مِلأَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَى وَزِنَةَ الْعَرْشِ. اَلْحَمْدُ لله مِلأَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَى وَزِنَةَ الْعَرْشِ لاَمَلْجَأَ وَلاَمَنْجَى مِنَ اللهِ إِلاَّ اِلَيْه.
سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَآمّاتِ كُلِّهَا. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَامّآتِ كُلِّهَا. وَاللهُ اَكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَامّآتِ كُلِّهَا. أَسْأَلُكَ السَّلاَمَةَ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. اللّهمّ يَاقَابِلَ تَوْبَةِ اَدَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ يَوْمَا عَاشُوْرَاءَ وَيَامُسَكِنَّ سَفِيْنَةَ نُوْحٍ عَلَيْهِ السَّلاَمُ عَلَى الْجُوْدِيِّ يَوْمَا عَاشُوْرَاءَ وَيَاغِيَاثَ إِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ يَوْمَا عَاشُوْرَاءَ، وَيَافَارِجَ كَرْبَةِ ذِى النُّوْبِ يَوْمَا عَاشُوْرَاءَ، وَيَاغَافِرَ ذُنُوْبِ دَاوُدَ عليه السّلام يَوْمَا عَاشُوْرَاءَ، وَيَاجَامِعَ دَعْوَةِ مُوْسَى وَهَرُوْنَ عليهِما السّلام يَوْمَا عَاشُوْرَاءَ، وَيَاخَالِقَ جِبْرِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَفِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ يَوْمَا عَاشُوْرَاءَ، وَيَاخَالِقَ الْعَرْشِ وَالْكُرْسِيِّ وَاللَّوْحِ وَالْقَلَمِ وَالسَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ يَوْمَا عَاشُوْرَاءَ، إِقْضِ حَوَائِجِنَا وَحَوَائِجَ جَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَيَادَفِعَ السَّيِّئَاتِ يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ يَاذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ يَامَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ، إِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ، صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضّآلِّيْنَ. تَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ وَأَلْحِقْنَا بِالصَّالِحِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمّاَ يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Semoga risalah kecil yang dinukil dari kitab “Sabilun-Najaah” karangan KH. Ahmad Sachowi Amin, Pekalongan ini membawa manfaat bagi segenap ummat Islam.

In uriidu illal ishlaah mas tatha;tu,
Wallahu a'lam Bis-Shawaab
..... (ASF)

sumber :


0 komentar:

Posting Komentar